Minggu, 20 September 2015

Naskah Proklamasi #tugassejarah

naskah tulisan Ir. Sukarno

naskah ketikan Sayuti Melik

naskah buatan kelompokku



                 Assalammualaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh

. Kali ini kita bakalan ngebandingin antara naskah proklamasi yang ditulis oleh Soekarno, yang diketik oleh Sayuti Melik, dan yang dibuat oleh kelompok sejarahku. So,.... ini dia naskah proklamasi kelompokku.

                                                          MAKLUMAT

             Dengan dikumandangkannya maklumat ini, kami bangsa Indoneisa menyatakan telah terbentuknya Negara Indonesia.
          
              Segala sesuatu yang berkenaan dengan urusan pemerintahan Negara Indonesia akan dimusyawarahkan dengan sebenar-benarnya dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya.


                                                                                                        

                                                                                                            Jakarta, 17 Agustus 1945
                                                                                                         Perwakilan Bangsa Indonesia


                                                                                                                       Amal-Amil



Dibuat oleh : 1. Ahmad Sirojul Millah
                      2. Aldrin Rama Azrian
                      3. Muhammad Ichlasul Amal Bakhri
                      4. Muhammad Muflih
                      5. Muhammad Syafiq Nazhim



       Sebelum membahas naskah yang saya buat, lebih baik kita ngejelasin dulu nih info2 tentang naskah Proklamasi yang aslinya.

        Kata "Proklamasi" itu ternyata belum ada sebelumnya hingga pada saat dibacakannya naskah tersebut. Yang merumuskan kata2 pada naskah proklamasi adalah Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Ahmad Subarjo. Kalimat pertama pada naskah merupakan usulan dari Ahmad Subarjo. Dan kalimat terakhir merupakan usulan dari Moh. Hatta.

        Awalnya pada proses pembuatan naskah ini terjadi sebuah perbedaan pendapat mengenai siapa yang berhak menandatangani naskah tersebut. Maka Sukarni dari golongan muda pada waktu itu  mengusulkan menggunakan nama Soekarno dan Hatta untuk menjadi perwakilan dari bangsa Indonesia.

       "Maksud dari tahun '05 apaan dah?"  Bagi kalian yang masih bingung, itu naskah proklamasi sebenarnya menggunakan kalender Jepang yang pada tahun itu merupakan tahun 2605.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

     Alasan kenapa naskah kelompokku

menggunakan kata "MAKLUMAT" karena pada saat itu kita memposisikan diri melum mengenal kata "Proklamasi". Kata MAKLUMAT sendiri memiliki makna sebuah pengumuman.

Selasa, 25 Agustus 2015

UPAYA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN



      Dalam upaya mempertahankan kemerdekaan, negara Indonesia mempunyai banyak cara. Salah satunya adalah dengan cara diplomasi. Diplomasi ini dilakukan dalam tiga cara, yaitu dengan mencari dukungan negara-negara anggota PBB, membawa masalah Indonesia-Belanda ke Dewan Keamanan PBB, dan berunding langsung dengan Belanda. Cara ini mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian. Berikut beberapa keuntungan dan kerugian cara diplomasi.

Keuntungan :
ü  Tidak memakai senjata sehingga mengurangi kemungkinan jatuhnya korban jiwa
ü  Cara diplomasi tidak menimbulkan kericuhan
ü  Negara Indonesia diakui oleh negara lain
ü  Diakui secara De Facto oleh PBB
ü  Memperoleh kedudukan yang seimbang dengan Belanda di meja perundingan, meskipun faktanya Indonesia adalah negara  bekas jajahan Belanda

Kerugian :
ü  Diplomasi membutuhkan waktu yang lama
ü  Perundingan dengan Belanda kebanyakan merugikan Indonesia, seperti semakin sempitnya wilayah negara Indonesia dalam perundingan Linggarjati dan perjanjian Renville
ü  Beberapa hasil diplomasi tidak diterima dengan baik oleh negara yang terlibat
ü  Hasil diplomasi dilanggar sendiri oleh Belanda
ü  Perwakilan negara dalam melakukan Diplomasi rawan diserang oleh pihak-pihak yang tidak menerima hasil diplomasi
ü  Menimbulkan agresi militer yang dilakukan oleh Belanda
ü  Tidak melibatkan seluruh warga Indonesia

      Cara lainnya adalah dengan melakukan konfrontasi. Seperti halnya diplomasi, konfrontasi juga mempunyai beberapa keuntungan dan kerugian.

Keuntungan :
ü  Melibatkan banyak warga negara Indonesia sehingga dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme disetiap warga
ü  Pergerakan cepat
ü  Lebih keren, lebih terkenang dalam sejarah
ü  Menimbulkan dampak yang lebih besar ketika cara perundingan menemui jalan buntu
ü  Menambahkan kesan pada Belanda bahwa Indonesia adalah negara yang berdaulat dan kuat yang tidak patut dijajah

Kerugian :
ü  Banyak menimbulkan korban jiwa
ü  Banyak merusak infrastruktur negara
ü  Butuh biaya yang besar
ü  Indonesia masih kalah senjata dengan Belanda sehingga kemungkinan kalah besar

        Dilihat dari kedua cara tersebut, kedua-duanya terlihat saling melengkapi. Ketika jalan diplomasi tidak membuahkan hasil, maka ditempuhlah jalan konfrontasi. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, kita patut bangga terhadap pahlawan-pahlawan kita yang telah berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Semangat Kemerdekaan!! Semangat 45!!

Tugas Membuat Teks Proklamasi




        Ternyata, membuat teks proklamasi itu susah.  Tapi, setelah aku berunding sama teman-teman kelompokku, yaitu Amal, Muflih, dan Syafiq, akhirnya jadi juga teks proklamasi buatanku sama teman-temanku. Taraa.....

MAKLUMAT
         Dengan dikumandangkannya maklumat ini kami bangsa Indonesia menyatakan telah terbentuknya negara Indonesia.
         Segala sesuatu yang berkenaan dengan urusan pemerintahan negara Indonesia akan dimusyawarahkan dengan sebenar-benarnya dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya.

Jakarta, 17 Agustus 1945
Perwakilan Bangsa Indonesia

                                                                                                                                                Amal-Amil
Dan ini teks proklamasi yang asli

Silahkan dibandingkan sendiri dan simpulkan sendiri....

Senin, 24 Agustus 2015

SEJARAH MENGAPA BENDERA NEGARA KITA BERWARNA MERAH DAN PUTIH

      Mungkin dari kalian para pembaca banyak yang belum tahu alasan kenapa bendera kita berwarna merah dan putih. Disini penulis akan sedikit menjelaskan alasannya menurut salah satu kajian dari profesor sejarah yaitu Prof. H. Muhammad Yamin.
     Prof. H. Muhammad Yamin berpendapat bahwa jejak sejarah Merah-Putih di mulai sejak 6.000 tahun yang lalu, di mana bukti sejarah menunjukkan bahwa nenek moyang kita telah melakukan pemujaan terhadap Matahari dan Bulan. Matahari di wakili warna Merah, dan Bulan di lambangkan dengan warna Putih.
      Kajian Prof. H. Muhammad Yamin menunjukkan cukup banyak bukti untuk membuktikan teorinya. Salah satunya adalah, adanya ukiran pada dinding Candi Borobudur (dibangun pada awal abad ke- 9). di mana pada ukiran tersebut menggambarkan tiga orang hulubalang membawa umbul-umbul berwarna gelap dan terang, di duga melambangkan warna Merah dan Putih. Keterangan untuk ukiran itu menyebutnya sebagai Pataka atau Bendera. Catatan-catatan lain sekitar Borobudur juga sering menyebut bunga Tunjung Mabang (Merah) dan Tunjung Maputeh (Putih). Ukiran yang sama juga tampak di Candi Mendut, tidak jauh Candi Borobudur, yang kurang lebih bertarikh sama.

            Dari bukti ukiran Candi Borobudur ini, Prof. H. Muhammad Yamin dengan rajin mengumpulkan banyak bukti sejarah lain yang dapat di kaitkan dengan pemujaan terhadap lambang, warna Merah dan Putih di setiap celah budaya Nusantara. Di bekas kerajaan Sriwijaya tampak pula berbagai peninggalan dengan unsur-unsur warna Merah dan Putih.
Antonio Pigafetta, seorang pencatat dalam pelayaran Marcopolo di abad 16, dalam kamus kecilnya yang berisi 426 kata-kata Indonesia, memasukan entri Cain Mera dan Cain Pute, yang di terjemahkan sebagai Al Panno Rosso et Al Panno Bianco. Bila tidak sering melihat kombinasi Merah-Putih sebagai satu kesatuan, mungkinkah Pigafetta memasukkannya sebagai sebuah entri ?
        Bukti lainnya adalah, Empat warna utama dalam mitologi jawa, yakni Merah sebagai lambang amarah, Putih sebagai lambang Mutmainnah, Kuning sebagai lambang Supiah, dan Hitam sebagai lambang Luwainnah. Dua keraton di Solo, misalnya menggunakan lambang-lambang warna itu sebagai benderanya. Keraton Susuhunan Paku Buwono memakai symbol Timur – Selatan yang di lambangkan dengan warna Gula-Kelapa atau Merah-Putih. Sedangkan Keraton Mangku Negoro memakai symbol Barat-Utara yang dilambangkan dengan warna Hijau-Kuning. Getaran warna Hijau sama dengan warna Hitam lambang Luwainnah.
            Warna Merah dan Putih tidak hanya di pakai sebagai lambang penting oleh kerajaan Mataram. Pada abad ke-16, dua bilah cincin berpermata Merah dan Putih di wariskan oleh Raja Majapahit kepada Ratu Jepara yang bernama Kalinyamat. Di kerajaan Mataran sendiri, umbul-umbul Gula-Kelapa yang berwana Merah-Putih di wariskan oleh Ki Ageng Tarub dan terus di muliakan oleh Sultan Agung serta Raja-Raja yang meneruskannya.
            Perlawanan rakyat yang di pimpin oleh Pangeran Diponegoro pada abad ke-19 di mulai dengan barisan rakyat yang mengibarkan umbul-umbul Merah-Putih berkibar di mana-mana. Rakyat berkeyakinan bahwa Merah-Putih adalah pelindung mereka dari segala marabahaya. Pada abad ke-19 itu pula, para pemimpin dan pengikut gerakkan Paderi di Sumatera Barat banyak yang mengenakan sorban berwarna Merah dengan jubah berwarna Putih, untuk menandai gerakan perlawanan kaum Paderi terhadap Belanda.

            Menurut catatan Prof. H. Muhammad Yamin di Sulawesi Selatan Raja Bone yang bernama Karrampeluwa pada abad ke-15 juga sudah mengibarkan umbul-umbul berwarna Merah dan Putih di kiri kanannya. Umbul-umbul Merah dan Putih itu di sebut sebagai Tjallae ri dan Tjallae ri abeo.

            Pada tahun 1920 di Negeri Belanda Bendera Merah-Putih di kibarkan oleh Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia (Indische Vereeniging) untuk menyatakan cita-cita Indonesia Merdeka. Secara sederhana ketika itu dinyatakan bahwa Merah berarti berani, sedang Putih melambangkan kesucian. Artinya keberanian di atas kesucian.
            Partai Nasional Indonesia yang di dirikan oleh Ir. Soekarno pada tahun 1927 juga menggunakan lambang bendera Merah-Putih dan gambar kepala banteng ditengahnya. Sebelumnya, bendera Merah-Putih dengan gambar kepala kerbau pernah pula di pakai oleh Perhimpunan Indonesia di Negeri Belanda tahun 1922, seperti terlihat pada salah satu dokumen yang di simpan oleh Dr. Mohammad Hatta.
            Tidak heran bila pada tanggal 28 Oktober 1928 bendera Merah-Putih di kibarkan oleh para pemuda sebagai Bendera Kebangsaan.

           Mungkin itu sedikit cuplikan sejarah mengenai alasan mengapa warna bendera kita merah dan putih menurut salah satu sejarahwan Prof. H. Muhammad Yamin.