Peninggalan Kebudayaan Zaman Pra Aksara
A. Peninggalan Kebudayaan Zaman Batu
Kebudayaan zaman batu terbagi lagi menjadi zaman batu tua (paleolitikum),
zaman batu tengah (mesolitikum), zaman batu muda (neolitikum),
dan kebudayaan zaman batu besar (megalitikum).
1. Zaman Batu Tua (paleolitikum)
Zaman batu tua
berlangsung sangat lama, yaitu kira-kira 600.000 tahun lamanya. Manusia yang
hidup pada zaman ini adalah manusia jenis Homo Soloensis, Homo Wajakensis, serta pithecanthropus. Zaman ini dapat diketahui dengan
adanya peninggalan-peninggalan.diantara peninggalan zaman ini antara lain :
a. Kapak Perimbas
Kapak ini terbuat dari
batu, tidak memiliki tangkai, digunakan dengan cara menggengam. Benda ini biasa
dipakai untuk memotong kayu, dan menguliti binatang buruan. Kapak ini banyak
ditemukan di Indonesia dan merupakan peninggalan kebudayaan pacitan.
b. Kapak Genggam
Kapak genggam memiliki
bentuk hampir sama dengan jenis kapak perimbas, namun bentuknya jauh lebih
kecil. Sama seperti kapak perimbas kapak ini juga merupakan peninggalan
kebudayaan pacitan. Kapak ini biasa digunakan untuk membelah kayu, memotong
umbi-umbian dan daging hewan buruan.
c. Alat-alat Serpih (Flakes)
Alat-alat
serpih terbuat dari pecahan-pecahan batu kecil, digunakan sebagai alat penusuk,
pemotong daging, dan pisau. Alat-alat serpih banyak ditemukan di daerah
Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Benda ini termasuk peninggalan Kebudayaan
Ngandong.
d. Perkakas dari Tulang dan Tanduk
Perkakas
tulang dan tanduk hewan banyak ditemukan di daerah Ngandong, dekat Ngawi, Jawa
Timur. Alat-alat itu berfungsi sebagai alat penusuk, pengorek, dan mata tombak.
2. Zaman Batu Tengah (mesolitikum)
Zaman ini berlangsung kira-kira
20.000 tahun lamanya. Kebudayaan batu tengah ini ditandai oleh adanya usaha untuk lebih
menghaluskan perkakas yang dibuat. Dari penelitian arkeologis kebudayaan batu
madya di Indonesia memiliki persamaan kebudayaan dengan yang ada di daerah
Tonkin, Indochina (Vietnam). Manusi yang hidup di zaman ini adalah Homo
Sapiens khususnya Papua Melanesoide. Peninggalan- peninggalan
kebudayaan pada zaman ini antara lain :
a. Kapak Sumatra (Pebble)
Bentuk
kapak ini bulat, terbuat dari batu kali yang dibelah dua. Kapak genggam jenis
ini banyak ditemukan di Sepanjang Pantai Timur Pulau Sumatera, antara Langsa
(Aceh) dan Medan.
b. Kapak Pendek (Hache courte)
Kapak
Pendek sejenis kapak genggam bentuknya setengah lingkaran. Kapak ini ditemukan
di sepanjang Pantai Timur Pulau Sumatera.
d. Abris sous roche
Abris
sous roche adalah gua-gua batu karang atau
ceruk yang digunakan sebagai tempat tinggal manusia purba. Berfungsi sebagai
tempat tinggal.
e. Lukisan di Dinding Gua
Lukisan
di dinding gua terdapat di dalam abris sous roche. Lukisan menggambarkan hewan
buruan dan cap tangan berwarna merah. Lukisan di dinding gua ditemukan di Leang
leang, Sulawesi Selatan, di Gua Raha, Pulau Muna, Sulawesi Tenggara, di Danau
Sentani, Papua.
3. Zaman batu muda (neolitikum)
Hasil
kebudayaan zaman batu muda menunjukkan bahwa manusia purba sudah mengalami
banyak kemajuan dalam menghasilkan alat-alat. Ada sentuhan tangan manusia,
bahan masih tetap dari batu. Namun sudah lebih halus, diasah, ada sentuhan rasa
seni. Manusia yang hidup dizaman ini adalah Proto
Melayu. Hasil budaya zaman neolithikum, antara
lain :
a.
Kapak Persegi
Pada umumnya kapak ini berbentuk memanjang dengan
penampangan lintang persegi. Kapak ini digunakan sebagai pacul, atau untuk
memahat. Kapak persegi ditemukan di daerah Sumatera, Bali, Jawa, Nusa Tenggara,
Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan.
b.
Kapak Lonjong
Bentuk kapak ini bulat memanjang dengan ujungnya yang lancip sebagai
tempat tangkainya, sedangkan ujung lainnya bulat melebar dan diasah hingga
tajam. Daerah penyebaran kapak lonjong adalah Minahasa, Gerong, Seram, Leti,
Tanimbar, Dan Papua.
c.
Mata panah
Benda
ini tersebar di daerah Jawa Timur dan Sulawesi Selatan terutama di kawaasan
Budaya Toala. Bentuk mata panah yang ditemukan di Jawa Timur pada umumnya
segitiga dengan basis bersayap dan cekung. Bahannya dari batu gamping. Pada
bagian ujung tajaman dari mata panah dilicinkan dari dua arah sehingga
menghasilkan tajaman yang bergerigi atau berliku-liku dan tajam.
d.
Gerabah
Benda ini banyak ditemukan di Sulawesi Tengah, Banyuwangi, Tangerang,
Bogor, Karawang, dan Bandung. Benda ini digunakan untuk menyimpan sesuatu.
e.
Perhiasan
Masyarakat
pra-aksara telah mengenal perhiasan, diantaranya berupa gelang, kalung, dan
anting-anting. Perhiasan banyak ditemukan di Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
4. Zaman Batu Besar (megalitikum)
Peninggalan
terpenting zaman ini adalah :
a. Menhir
Menhir
adalah sebuah tugu dari batu tunggal yang didirikan untuk upacara penghormatan
roh nenek moyang. Menhir ditemukan di Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, dan
Kalimantan.
b. Sarkofagus
Sarkofagus
adalah peti mayat yang terbuat dari dua batu yang ditangkupkan. Peninggalan ini
banyak ditemukan di Bali.
c. Dolmen
Dolmen
adalah meja batu tempat menaruh sesaji, tempat penghormatan kepada roh nenek
moyang, dan tempat meletakan jenazah. Daerah penemuannya adalah Bondowoso, Jawa
Timur.
d. Peti Kubur Batu
Peti
Kubur Batu adalah lempengan batu besar yang disusun membentuk peti jenazah.
Peti kubur batu ditemukan di daerah Kuningan, Jawa Barat.
e. Waruga
Waruga
adalah peti kubur batu berukuruan kecil berbentuk kubus atau bulat yang dibuat
dari batu utuh. Waruga banyak ditemukan di daerah Sulawesi Tengah dan Sulawesi
Utara.
f.
Arca
Arca
adalah patung terbuat dari batu utuh, ada yang menyerupai manusia, kepala
manusia, dan hewan. Arca banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Lampung, Jawa
Tengah, dan Jawa Timur.
g. Punden Berundak
Punden
berundak-undak merupakan tempat pemujaan. Bangunan ini dibuat dengan menyusun
batu secara bertingkat, menyerupai candi. Punden berundak ditemukan di daerah
Lebak Sibeduk, Banten Selatan.
h. Pendhusa
Yaitu gabungan antara dolmen dan kubur batu dengan bentuk
bagian atasnya terdapat meja batu dan dibagian bawah kubur batu.
B. Peninggalan Kebudayaan Zaman Logam.
Zaman logam adalah zaman ketika manusia
sudah dapat membuat peralatan dari logam. Zaman logam mencerminkan kemajuan
ilmu dan teknologi, karena untuk membuat benda dari logam memerlukan proses
yang rumit. Untuk mendapatkan logam, manusia harus meleburkan bijih-bijih logam
untuk dijadikan lempengan atau batangan lgam. Dari lempengan inilah baru bisa
dibuat perkakas logam. Dengan adanya peninggalan alat-alat dari logam
menunjukkan bahwa manusia
pada zaman logam sudah mengalami kemajuan pesat dalam teknologi dan ilmu pengetahuan.
pada zaman logam sudah mengalami kemajuan pesat dalam teknologi dan ilmu pengetahuan.
1. Zaman Tembaga
Zaman tembaga merupakan awal manusia mengenal logam. Menurut para
arkeolog dan sejarawan, Indonesia tidak mengenal zaman tembaga.
2. Zaman Perunggu
Kebudayaan
perunggu di Indonesia diperkirakan berasal dari daerah bernama Dongson di
Tonkin, Vietnam. Kebudayaan Dongson datang ke Indonesia kira-kira abad ke 300
SM di bawa oleh manusia sub ras Deutro Melayu (Melayu Muda)
yang mengembara ke wilayah Indonesia. Hasil-hasil kebudayaan zaman logam, antara
lain.
a. Moko
Nekara
yang berukuran lebih kecil, ditemukan di Pulau Alor, Nusatenggara Timur. Nekara
dan Moko dianggap sebagai benda keramat dan suci.
b. Kapak Perunggu
Kapak
perunggu terdiri beberapa macam, ada yang berbentuk pahat, jantung, dan
tembilang. Kapak perunggu juga disebut sebagai kapak sepatu atau kapak corong.
Daerah penemuannya Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, dan Irian.
Kapak perunggu dipergunakan untuk keperluan sehar-hari.
c. Nekara
Nekara adalah tambur besar yang
berbentuk seperti dandang yang terbalik. Benda ini banyak ditemukan di Bali,
Nusatenggara, Maluku, Selayar, dan Irian.
d. Candrasa
Sejenis kapak namun bentuknya indah dan satu sisinya panjang, ditemukan
di Yogyakarta. Candrasa dipergunakan untuk kepentingan upacara keagamaan dan
sebagai tanda kebesaran.
Benda-benda perhiasan perunggu seperti gelang tangan, gelang kaki,
cincin, kalung, bandul kalung pada masa perundagian, banyak ditemukan di daerah
Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan Sumatera.
f.
Manik-manik
Manik-manik adalah benda perhiasan terdiri berbagai ukuran dan bentuk.
Manik-manik dipergunakan sebagai perhiasan dan bekal hidup setelah seseorang
meninggal dunia. Bentuknya ada silider, segi enam, bulat, dan oval. Daerah
penemuannya di Sangiran, Pasemah, Gilimanuk, Bogor, Besuki, dan Buni.
g. Bejana Perunggu
Bejana perunggu adalah benda yang terbuat dari perunggu berfungsi
sebagai wadah atau tempat menyimpan makanan. Bentuknya bulat panjang dan
menyerupai gitar tanpa tangkai. Benda ini ditemukan di Sumatera dan Madura.
h. Arca Perunggu
Benda
bentuk patung yang terbuat dari perunggu menggambar orang yang sedang menari,
berdiri, naik kuda, dan memegang panah. Tempat-tempat penemuan di Bangkinang
(Riau), Lumajang, Bogor, dan Palembang.
3. Zaman Besi
Manusia pada zaman besi telah
berhasil melebur biji-biji besi untuk membuat berbagai jenis peralatan. Pada
zaman ini manusia telah membuat alat dengan teknik a cire perdue, disamping
teknik yang telah mereka kenal sebelumnya.