Minggu, 18 Januari 2015

Peninggalan Zaman Pra Aksara



Peninggalan Kebudayaan Zaman Pra Aksara

A.     Peninggalan Kebudayaan Zaman Batu


     Kebudayaan zaman batu terbagi lagi menjadi zaman batu tua (paleolitikum), zaman batu tengah (mesolitikum), zaman batu muda (neolitikum), dan kebudayaan zaman batu besar (megalitikum).

1.      Zaman Batu Tua (paleolitikum)         

        Zaman batu tua berlangsung sangat lama, yaitu kira-kira 600.000 tahun lamanya. Manusia yang hidup pada zaman ini adalah manusia jenis Homo Soloensis, Homo Wajakensis, serta pithecanthropus. Zaman ini dapat diketahui dengan adanya peninggalan-peninggalan.diantara peninggalan zaman ini antara lain :
       a. Kapak Perimbas
              Kapak ini terbuat dari batu, tidak memiliki tangkai, digunakan dengan cara menggengam. Benda ini biasa dipakai untuk memotong kayu, dan menguliti binatang buruan. Kapak ini banyak ditemukan di Indonesia dan merupakan peninggalan kebudayaan pacitan.
       b. Kapak Genggam
              Kapak genggam memiliki bentuk hampir sama dengan jenis kapak perimbas, namun bentuknya jauh lebih kecil. Sama seperti kapak perimbas kapak ini juga merupakan peninggalan kebudayaan pacitan. Kapak ini biasa digunakan untuk membelah kayu, memotong umbi-umbian dan daging hewan buruan.
       c. Alat-alat Serpih (Flakes)
             Alat-alat serpih terbuat dari pecahan-pecahan batu kecil, digunakan sebagai alat penusuk, pemotong daging, dan pisau. Alat-alat serpih banyak ditemukan di daerah Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Benda ini termasuk peninggalan Kebudayaan Ngandong.
      d. Perkakas dari Tulang dan Tanduk
             Perkakas tulang dan tanduk hewan banyak ditemukan di daerah Ngandong, dekat Ngawi, Jawa Timur. Alat-alat itu berfungsi sebagai alat penusuk, pengorek, dan mata tombak.

2.      Zaman Batu Tengah (mesolitikum)

      Zaman ini berlangsung kira-kira 20.000 tahun lamanya. Kebudayaan batu tengah ini  ditandai oleh adanya usaha untuk lebih menghaluskan perkakas yang dibuat. Dari penelitian arkeologis kebudayaan batu madya di Indonesia memiliki persamaan kebudayaan dengan yang ada di daerah Tonkin, Indochina (Vietnam). Manusi yang hidup di zaman ini adalah Homo Sapiens khususnya Papua Melanesoide. Peninggalan- peninggalan kebudayaan pada zaman ini antara lain :
      a. Kapak Sumatra (Pebble)
                Bentuk kapak ini bulat, terbuat dari batu kali yang dibelah dua. Kapak genggam jenis ini banyak ditemukan di Sepanjang Pantai Timur Pulau Sumatera, antara Langsa (Aceh) dan Medan.
      b. Kapak Pendek (Hache courte)
                Kapak Pendek sejenis kapak genggam bentuknya setengah lingkaran. Kapak ini ditemukan di sepanjang Pantai Timur Pulau Sumatera.
      d. Abris sous roche
           Abris sous roche adalah gua-gua batu karang atau ceruk yang digunakan sebagai tempat tinggal manusia purba. Berfungsi sebagai tempat tinggal.
     e. Lukisan di Dinding Gua
               Lukisan di dinding gua terdapat di dalam abris sous roche. Lukisan menggambarkan hewan buruan dan cap tangan berwarna merah. Lukisan di dinding gua ditemukan di Leang leang, Sulawesi Selatan, di Gua Raha, Pulau Muna, Sulawesi Tenggara, di Danau Sentani, Papua.

3.      Zaman batu muda (neolitikum)

       Hasil kebudayaan zaman batu muda menunjukkan bahwa manusia purba sudah mengalami banyak kemajuan dalam menghasilkan alat-alat. Ada sentuhan tangan manusia, bahan masih tetap dari batu. Namun sudah lebih halus, diasah, ada sentuhan rasa seni. Manusia yang hidup dizaman ini adalah Proto Melayu. Hasil budaya zaman neolithikum, antara lain :
a.      Kapak Persegi
            Pada umumnya kapak ini berbentuk memanjang dengan penampangan lintang persegi. Kapak ini digunakan sebagai pacul, atau untuk memahat. Kapak persegi ditemukan di daerah Sumatera, Bali, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan.
b.      Kapak Lonjong
              Bentuk kapak ini bulat memanjang dengan ujungnya yang lancip sebagai tempat tangkainya, sedangkan ujung lainnya bulat melebar dan diasah hingga tajam. Daerah penyebaran kapak lonjong adalah Minahasa, Gerong, Seram, Leti, Tanimbar, Dan Papua.
c.       Mata panah
            Benda ini tersebar di daerah Jawa Timur dan Sulawesi Selatan terutama di kawaasan Budaya Toala. Bentuk mata panah yang ditemukan di Jawa Timur pada umumnya segitiga dengan basis bersayap dan cekung. Bahannya dari batu gamping. Pada bagian ujung tajaman dari mata panah dilicinkan dari dua arah sehingga menghasilkan tajaman yang bergerigi atau berliku-liku dan tajam.
d.      Gerabah
            Benda ini banyak ditemukan di Sulawesi Tengah, Banyuwangi, Tangerang, Bogor, Karawang, dan Bandung. Benda ini digunakan untuk menyimpan sesuatu.
e.      Perhiasan
         Masyarakat pra-aksara telah mengenal perhiasan, diantaranya berupa gelang, kalung, dan anting-anting. Perhiasan banyak ditemukan di Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

4.      Zaman Batu Besar (megalitikum)

    Peninggalan terpenting zaman ini adalah :
a.      Menhir
             Menhir adalah sebuah tugu dari batu tunggal yang didirikan untuk upacara penghormatan roh nenek moyang. Menhir ditemukan di Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan.
b.      Sarkofagus
              Sarkofagus adalah peti mayat yang terbuat dari dua batu yang ditangkupkan. Peninggalan ini banyak ditemukan di Bali.
c.       Dolmen
         Dolmen adalah meja batu tempat menaruh sesaji, tempat penghormatan kepada roh nenek moyang, dan tempat meletakan jenazah. Daerah penemuannya adalah Bondowoso, Jawa Timur.
d.      Peti Kubur Batu
          Peti Kubur Batu adalah lempengan batu besar yang disusun membentuk peti jenazah. Peti kubur batu ditemukan di daerah Kuningan, Jawa Barat.
e.      Waruga
         Waruga adalah peti kubur batu berukuruan kecil berbentuk kubus atau bulat yang dibuat dari batu utuh. Waruga banyak ditemukan di daerah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.
f.        Arca
           Arca adalah patung terbuat dari batu utuh, ada yang menyerupai manusia, kepala manusia, dan hewan. Arca banyak ditemukan di Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

g.      Punden Berundak
            Punden berundak-undak merupakan tempat pemujaan. Bangunan ini dibuat dengan menyusun batu secara bertingkat, menyerupai candi. Punden berundak ditemukan di daerah Lebak Sibeduk, Banten Selatan.
h.      Pendhusa
                 Yaitu gabungan antara dolmen dan kubur batu dengan bentuk bagian atasnya terdapat meja batu dan dibagian bawah kubur batu.

B.      Peninggalan Kebudayaan Zaman Logam.

Zaman logam adalah zaman ketika manusia sudah dapat membuat peralatan dari logam. Zaman logam mencerminkan kemajuan ilmu dan teknologi, karena untuk membuat benda dari logam memerlukan proses yang rumit. Untuk mendapatkan logam, manusia harus meleburkan bijih-bijih logam untuk dijadikan lempengan atau batangan lgam. Dari lempengan inilah baru bisa dibuat perkakas logam. Dengan adanya peninggalan alat-alat dari logam menunjukkan bahwa manusia
pada zaman logam sudah mengalami kemajuan pesat dalam teknologi dan ilmu pengetahuan.

1.      Zaman Tembaga

            Zaman tembaga merupakan awal manusia mengenal logam. Menurut para arkeolog dan sejarawan, Indonesia tidak mengenal zaman tembaga.

2.      Zaman Perunggu

                 Kebudayaan perunggu di Indonesia diperkirakan berasal dari daerah bernama Dongson di Tonkin, Vietnam. Kebudayaan Dongson datang ke Indonesia kira-kira abad ke 300 SM di bawa oleh manusia sub ras Deutro Melayu (Melayu Muda) yang mengembara ke wilayah Indonesia. Hasil-hasil kebudayaan zaman logam, antara lain.
a.      Moko
                  Nekara yang berukuran lebih kecil, ditemukan di Pulau Alor, Nusatenggara Timur. Nekara dan Moko dianggap sebagai benda keramat dan suci.
b.      Kapak Perunggu
               Kapak perunggu terdiri beberapa macam, ada yang berbentuk pahat, jantung, dan tembilang. Kapak perunggu juga disebut sebagai kapak sepatu atau kapak corong. Daerah penemuannya Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, dan Irian. Kapak perunggu dipergunakan untuk keperluan sehar-hari.
c.       Nekara
              Nekara adalah tambur besar yang berbentuk seperti dandang yang terbalik. Benda ini banyak ditemukan di Bali, Nusatenggara, Maluku, Selayar, dan Irian.

d.      Candrasa
            Sejenis kapak namun bentuknya indah dan satu sisinya panjang, ditemukan di Yogyakarta. Candrasa dipergunakan untuk kepentingan upacara keagamaan dan sebagai tanda kebesaran.
e.      Perhiasan Perunggu
               Benda-benda perhiasan perunggu seperti gelang tangan, gelang kaki, cincin, kalung, bandul kalung pada masa perundagian, banyak ditemukan di daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan Sumatera.
f.        Manik-manik
         Manik-manik adalah benda perhiasan terdiri berbagai ukuran dan bentuk. Manik-manik dipergunakan sebagai perhiasan dan bekal hidup setelah seseorang meninggal dunia. Bentuknya ada silider, segi enam, bulat, dan oval. Daerah penemuannya di Sangiran, Pasemah, Gilimanuk, Bogor, Besuki, dan Buni.
g.      Bejana Perunggu
                    Bejana perunggu adalah benda yang terbuat dari perunggu berfungsi sebagai wadah atau tempat menyimpan makanan. Bentuknya bulat panjang dan menyerupai gitar tanpa tangkai. Benda ini ditemukan di Sumatera dan Madura.
h.      Arca Perunggu
                   Benda bentuk patung yang terbuat dari perunggu menggambar orang yang sedang menari, berdiri, naik kuda, dan memegang panah. Tempat-tempat penemuan di Bangkinang (Riau), Lumajang, Bogor, dan Palembang.

3.    Zaman Besi

               Manusia pada zaman besi telah berhasil melebur biji-biji besi untuk membuat berbagai jenis peralatan. Pada zaman ini manusia telah membuat alat dengan teknik a cire perdue, disamping teknik yang telah mereka kenal sebelumnya.

Minggu, 11 Januari 2015

Perang Khaibar



Perang Khaibar

          Pada akhir Muharram tahun ketujuh hijriah,Rasulullah bergerak menuju Khaibar. Khaibar adalah kota besar yang memiliki banyak benteng dan ladang, terletak sekitar seratus mil sebelah utara Madinah.

         Dalam peperangan ini,Rasulullah berangat bersama 1400 pasukan yang berjalan kaki dan berkuda. Setelah sampai di Khaibar, Rasulullah memerintahkan pasukan untuk berhenti, beliau kemudian bermunajat kepada Allah agar diberi segala kebaikan dari negeri Khaibar dan dilindungi dari segala keburukan di negeri Khaibar. Setelah bermunajat, baru Rasulullah memerintahkan pasukannya untuk maju.

         Seperti kebiasaan di perang-perang sebelumnya,Rasulullah tidak akan memerangi suatu kaum sampai datang waktu pagi. Dan beliau juga tidak jadi memerangi suatu kaum jika terdengar suara adzan ditempat itu. Jika tidak terdengar suara adzan, beliau akan menyerang kaum itu.

        Di Khaibar tidak terdengar suara adzan,Maka Rasulullah maju untuk menyerangnya. Pertama, Rasulullah menyampaikan nasihat kepada para sahabat dan membagikan panji kepada mereka. Akhirnya pertempuran berkecamuk antara Rasulullah dan penduduk Khaibar yang berlindung dibenteng mereka.Benteng demi benteng berhasil ditaklukkan hingga tersisa dua benteng, yaitu benteng Al-Wathih dan benteng Sulalim. Rasulullah mengepung kedua benteng ini selama sepuluh malam.

        Imam Ahmad, Nasa’i, Ibnu Hibban, Dan al-Hakim meriwayatkan dari hadits Buraidah bin Khasib, ia berkata,”Pada waktu perang Khaibar, Abu Bakar memegang panji,namun belum berhasil menaklukkan Khaibar. Esok harinya, panji itu diambil Umar bin Khattab, namun ia juga belum bisa menaklukkan Khaibar. Kemudian Rasulullah bersabda, ’besok pagi, panji peperangan akan kuserahkan pada seseorang yang melalui kedua tangannyalah Allah akan menaklukkannya (perkampungan ini). Seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya.’ Para sahabat penasaran siapa yang dimaksud dalam sabda Rasulullah, mereka berdatangan kepada Rasulullah. Semua mengharapkan agar panji itu diserahkan kepada mereka. Rasulullah kemudian bertanya ‘Di mana Ali?’ Mereka menjawab,’ Wahai Rasulullah,ia sedang sakit mata.’ Rasulullah kemudian memerintahkan untuk memanggilnya.Beliau lalu meludahi kedua mata Ali sambil berdoa. Dalam sekejap kedua mata Ali sembuh seperti sedia kala. Kemudian Ali bertanya kepada Rasulullah,’Wahai Rasulullah,apakah aku harus memerangi mereka sampai mereka menjadi seperti kita (muslim).’ Rasulullah menjawab ‘Kerjakanlah,tetapi jangan tergesa-gesa. Tunggu sampai engkau tiba dihalaman mereka. Setelah itu, ajaklah mereka untuk memeluk Islam terlebih dahulu dan beritahukan mereka tentang kewajiban yang harus mereka lakukan terhadap Allah. Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada seseorang dari mereka melalui engkau, itu lebih baik daripada engkau memperoleh nikmat berupa unta merah.’ Ali kemudian maju hingga berhasil menaklukkan Khaibar. “

         Di sekitar dua benteng yang belum ditaklukkan itu, Pasukan Muslimin terus melakukan pengepungan hingga orang-orang dalam benteng itu merasa tidak berdaya. Akhirnya mereka meminta Rasulullah agar melindungi darah mereka dan mereka rela menyerahkan harta kepada Rasulullah. Mereka juga meminta agar tetap bisa menggarap tanah Khaibar karena mereka lebih tahu tentang pengelolaan tanah itu dengan imbalan separuh dari hasil panennya. Rasulullah pun mengabulkan permintaan mereka namun dengan syarat yang Rasulullah ucapkan ‘kalau kami mengusir kalian, kalian harus bersedia kami usir.’

         Ibnu Ishaq meriwayatkan,”Setelah Rasulullah merasa aman, Salah satu wanita penduduk Khaibar menghadiahkan kambing bakar yang telah dibubuhi racun kepada beliau. Beliau tahu makanan itu telah dibubuhi racun. Akhirnya beliau hanya mengunyah makanan itu,namun tidak menelannya. Salah satu sahabat Rasulullah yang ikut makan bersama beliau akhirnya meninggal dunia. Ia bernama Basyar bin Barra’. Rasulullah kemudian memanggil wanita itu dan ia mengakui perbuatannya. Rasulullah kemudian bertanya ‘Mengapa kamu lakukan itu?’ Wanita itu menjawab ‘Anda telah bertindak kepada kaumku sedemikian rupa. Kalau anda raja (akan mati karena racun) aku merasa lega, tetapi kalau anda benar seorang nabi, tentu anda akan diberitahu.’ Kemudian wanita itu dilepaskan oleh Rasulullah.