Perang Khaibar
Pada akhir
Muharram tahun ketujuh hijriah,Rasulullah bergerak menuju Khaibar. Khaibar
adalah kota besar yang memiliki banyak benteng dan ladang, terletak sekitar
seratus mil sebelah utara Madinah.
Dalam
peperangan ini,Rasulullah berangat bersama 1400 pasukan yang berjalan kaki dan
berkuda. Setelah sampai di Khaibar, Rasulullah memerintahkan pasukan untuk
berhenti, beliau kemudian bermunajat kepada Allah agar diberi segala kebaikan
dari negeri Khaibar dan dilindungi dari segala keburukan di negeri Khaibar.
Setelah bermunajat, baru Rasulullah memerintahkan pasukannya untuk maju.
Seperti kebiasaan
di perang-perang sebelumnya,Rasulullah tidak akan memerangi suatu kaum sampai
datang waktu pagi. Dan beliau juga tidak jadi memerangi suatu kaum jika
terdengar suara adzan ditempat itu. Jika tidak terdengar suara adzan, beliau
akan menyerang kaum itu.
Di Khaibar
tidak terdengar suara adzan,Maka Rasulullah maju untuk menyerangnya. Pertama, Rasulullah
menyampaikan nasihat kepada para sahabat dan membagikan panji kepada mereka.
Akhirnya pertempuran berkecamuk antara Rasulullah dan penduduk Khaibar yang
berlindung dibenteng mereka.Benteng demi benteng berhasil ditaklukkan hingga
tersisa dua benteng, yaitu benteng Al-Wathih dan benteng Sulalim. Rasulullah
mengepung kedua benteng ini selama sepuluh malam.
Imam Ahmad,
Nasa’i, Ibnu Hibban, Dan al-Hakim meriwayatkan dari hadits Buraidah bin Khasib,
ia berkata,”Pada waktu perang Khaibar, Abu Bakar memegang panji,namun belum
berhasil menaklukkan Khaibar. Esok harinya, panji itu diambil Umar bin Khattab,
namun ia juga belum bisa menaklukkan Khaibar. Kemudian Rasulullah bersabda, ’besok
pagi, panji peperangan akan kuserahkan pada seseorang yang melalui kedua
tangannyalah Allah akan menaklukkannya (perkampungan ini). Seseorang yang
mencintai Allah dan Rasul-Nya.’ Para sahabat penasaran siapa yang dimaksud
dalam sabda Rasulullah, mereka berdatangan kepada Rasulullah. Semua
mengharapkan agar panji itu diserahkan kepada mereka. Rasulullah kemudian
bertanya ‘Di mana Ali?’ Mereka menjawab,’ Wahai Rasulullah,ia sedang sakit
mata.’ Rasulullah kemudian memerintahkan untuk memanggilnya.Beliau lalu
meludahi kedua mata Ali sambil berdoa. Dalam sekejap kedua mata Ali sembuh
seperti sedia kala. Kemudian Ali bertanya kepada Rasulullah,’Wahai Rasulullah,apakah
aku harus memerangi mereka sampai mereka menjadi seperti kita (muslim).’
Rasulullah menjawab ‘Kerjakanlah,tetapi jangan tergesa-gesa. Tunggu sampai
engkau tiba dihalaman mereka. Setelah itu, ajaklah mereka untuk memeluk Islam
terlebih dahulu dan beritahukan mereka tentang kewajiban yang harus mereka
lakukan terhadap Allah. Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada seseorang
dari mereka melalui engkau, itu lebih baik daripada engkau memperoleh nikmat
berupa unta merah.’ Ali kemudian maju hingga berhasil menaklukkan Khaibar. “
Di sekitar dua
benteng yang belum ditaklukkan itu, Pasukan Muslimin terus melakukan
pengepungan hingga orang-orang dalam benteng itu merasa tidak berdaya. Akhirnya
mereka meminta Rasulullah agar melindungi darah mereka dan mereka rela
menyerahkan harta kepada Rasulullah. Mereka juga meminta agar tetap bisa
menggarap tanah Khaibar karena mereka lebih tahu tentang pengelolaan tanah itu
dengan imbalan separuh dari hasil panennya. Rasulullah pun mengabulkan
permintaan mereka namun dengan syarat yang Rasulullah ucapkan ‘kalau kami
mengusir kalian, kalian harus bersedia kami usir.’
Ibnu Ishaq
meriwayatkan,”Setelah Rasulullah merasa aman, Salah satu wanita penduduk
Khaibar menghadiahkan kambing bakar yang telah dibubuhi racun kepada beliau.
Beliau tahu makanan itu telah dibubuhi racun. Akhirnya beliau hanya mengunyah
makanan itu,namun tidak menelannya. Salah satu sahabat Rasulullah yang ikut
makan bersama beliau akhirnya meninggal dunia. Ia bernama Basyar bin Barra’.
Rasulullah kemudian memanggil wanita itu dan ia mengakui perbuatannya.
Rasulullah kemudian bertanya ‘Mengapa kamu lakukan itu?’ Wanita itu menjawab
‘Anda telah bertindak kepada kaumku sedemikian rupa. Kalau anda raja (akan mati
karena racun) aku merasa lega, tetapi kalau anda benar seorang nabi, tentu anda
akan diberitahu.’ Kemudian wanita itu dilepaskan oleh Rasulullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar